Rabu, 20 Mei 2009

Yahudi Dalam Sejarah

Yahudi, Kristen, dan Islam biasa disebut agama-agama Ibrahimi (abrahamic religions), karena pokok ajarannya bernenek moyang kepada ajaran nabi Ibrahim (sekitar abad 18 SM), yaitu agama yang menekankan keselamatan melalui iman, menekankan keterkaitan atau konsukuensi langsung antara iman dan perbuatan nyata manusia.

Menurut agama-agama samawi itu, Tuhan tidak dipahami sebagai yang berfokus pada benda-benda (totemisme), atau upacara-upacara (sakramentalisme) seperti pada beberapa agama lain, tetapi sebagai yang mengatasi alam dan sekaligus menuntut manusia untuk menjalani hidupnya mengikuti jalan tertentu yang ukurannya ialah kebaikan seluruh anggota masyarakat itu sendiri. Para kajian ahli ilmiah tentang agama-agama menyatakan Islam dan Yahudi (agama semitik/semitic religion), yakni agama yang mengajarkan bahwa keselamatan manusia tergantung pada perbuatan baik dan amal salehnya.

Berbeda dengan agama Kristen yang juga termasuk agama semitik, disebabkan teologinya berdasarkan doktrin kejatuhan (fall) manusia (Adam) dari surga yang menyebabkan kesengsaraan abadi hidupnya, mengajarkan bahwa manusia perlu penebusan oleh kemurahan (Grace) Tuhan dengan mengorbankan putra tunggalnya, Isa Al-Masih untuk disalib menjadi "Sang Penebus".

Persoalan teologis yang dialami Kristen, terutama yang menyangkut doktrin Trinitasnya membuat watak monotheismenya sudah tidak murni lagi. Malahan bapak sosiologi modern, Max Weber, membenarkan tesis itu bahwa hanya agama Yahudi dan Islam saja yang secara tegas bersifat monotheistis, meski pada yang kedua (Islam) terjadi beberapa penyimpangan dengan adanya kultus kepada orang yang dipandang suci (wali) yang muncul kemudian.



APA DAN SIAPA YAHUDI ITU?

Judaism (agama Yahudi) adalah agama yang dianut oleh kelompok kecil masyarakat yaitu masyarakat Yahudi. Berjumlah kurang lebih 16 juta jiwa pada puncak pertumbuhannya sebelum PD II. Sekarang berkurang sekitar sepuluh atau sebelas juta jiwa, akibat kekejaman kelompok-kelompok yang berusaha menghancurkan akar, cabang, etnis, dan agama ini.

Menurut catatan Psalm yang ditulis oleh David, dan Epigram, yang disusun oleh Sulaiman politik mereka sebagai bangsa tersumbat pada tahun 70-an dan harus memasuki panggung sejarah sebagai masyarakat dunia yang religious dengan tuntutan kitab sucinya The Bible, akhir abad pertengahan abad 13, ketika agama Yahudi mencapai puncak perkembangannya dan memberikan sumbangan besar terhadap peradaban Eropa, jumlah populasi mereka di Eropa tidak lebih dari 1 juta jiwa.

Yahudi tersebar dimana-mana, di bagian belahan dunia ini, dimana baik di Timur, Barat, Utara maupun Selatan.



B. Asal-usul Yahudi

Nabi Ibrahim tampil dalam sejarah 3.700 tahun yang lalu. Ia berasal dari Babylonia, anak seorang pemahat patung istana yang bernama Azar atau Terach dalam kitab Madrasah yang ditulis para rabii pemula.

Sejak usia bocah Ibrahim sudah menampilkan cara berpikir tajam dan kritis. Suatu saat ia melihat ayahnya membuat patung dan setelah selesai menjadi patung sang ayah lalu menyembahnya.

Ibrahim memberontak yang akhirnya dihukum bakar, tapi berhasil diselamatkan Allah SWT. Ia kemudian lari ke daerah Kanaan, yaitu Palestina Selatan. Karena wabah paceklik, ia pergi ke Mesir bersama isterinya Sarah. Keberadaan Ibrahim sangat mengesankan Fir'aun, raja Mesir, ia menerima hadiah budak bernama Hajar.

Karena mendambakan keturunan, Sarah istrinya mengijinkan Ibrahim menikahi budaknya Hajar. Dari Hajar ia mempunyai keturunan bernama Ismail.

Ibrahim sangat mencintai Ismail dan Hajar, sehingga menimbulkan perasaan tidak senang pada istri pertamanya. Sarah meminta Ibrahim untuk membawa Ismail dan ibunya keluar dari rumah tangga mereka dan menuju Makkah.

Dari Sarah, dikaruniai putra bernama Ishaq. Ishaq di anugerahi anak bernama Yaqub. Anak-anak Yaqub berjumlah dua belas orang. Karena berbagai kelebihan Yusuf, Yaqub sangat menyintai anaknya itu melebihi anak-anaknya yang lain dan hal ini mengundang rasa tidak enak pada saudara-saudara tuanya dari istri pertama.

Lalu mereka bersengkongkol menyingkirkan Yusuf, tapi berkat lindungan Allah SWT, Yusuf selamat. Yusuflah yang membawa Yaqub beserta seluruh keluarganya pindah ke Mesir, yang menjadi pusat peradaban dunia waktu itu.

Di Mesir inilah keturunan Yaqub atau Israel itu berkembang biak melalui anak-anaknya yang berjumlah dua belas orang. Dari sinilah bangsa Israel terbagi menjadi dua belas suku.

2 komentar:

  1. Cukp menarik. tapi lebih lengkapnya bisa diliat di websitenya Unair, Universitas Airlangga dgn tagnya "Jangan Tergesa Menzalimi Yahudi". Bukannya bermaksud pro Yahudi. Tapi keterangan Teteh keknya kurang...Afwan y Teh...


    'http://www.fib.unair.ac.id'

    atau bisa sering2 liat Wikipedia plusZ ga lupa Googling....


    Salam ukhuwwah n kreatif selalu'
    Wassalam....





    Ukht fiLLah

    BalasHapus
  2. Artikel diatas memang saya singkat, makanya ada kekurangan. Mengenai Yahudi, saya tentu saja tahu tidak semua Yahudi jahat. Di Palestina juga ada Yahudi yang menjadi warga negara Palestina dan menjadi korban perang negara Israel yang mayoritas adalah penduduk Yahudi.

    Nanti artikel diatas akan saya lengkapi tunggu saja sambungannya.

    BalasHapus